Halaman

Semua Ini Tentang Ewi

Foto saya
Makassar, Makassar, Indonesia
Gadis dengan jilbab dikepalanya dan imajinasi tak terbatas di dalam pikirannya.

Aku kau dan T

Bismillah
Kusering menatap awan,
andai kubisa jadi burung
bisa hinggap dimana saja
setiap saat bisa melihat kau dengannya
GETIR

-Agnes Monica-  


Sebut saja dia T. Gadis manis yang kutemui di dunia maya. Perkenalan kami tidak lain karna seorang lelaki. Uno a.k.a Sadam. Semua ini berawal dari kecemburuanku dengan mereka yang selalu saja bersikap romantis. Padahal status Sadam saat itu sedang "bersamaku".
Rasanya ingin marah, tapi aku tak punya hak untuk itu, tapi diam juga tidak akan membuatku tenang. Kuberanikan diri untuk bertanya siapa T bagi Sadam.
Dan dia hanya menjawab
"Tidak usah khawatir. dia cuma temen kok"

"Kalo cuma temen, tapi kok sampai segitunya?"

"Hunny, kamu cuma terlalu cemburu. Tenang saja yah.. Aku sayang kamu kok"

Kalo tidak salah, itulah yang dia ucapkan waktu itu kepadaku.

Aku tahu kok kalo (dulu) kamu sayang. Aku tahu sekali. Tapi bisakah sayangmu itu kau tunjukkan padaku saja? Bisakah tidak membuatku cemburu? Dan bisakah kau jaga cinta yang ku titip ini padamu?

Suatu hari, kucoba untuk melakukan pendekatan persuasif dengan T. Awalnya Sadam melarangku, takut aku mencari masalah. Tapi itu hanya sementara. Aku dan T ternyata bisa menjadi sangat akrab dalam waktu yang singkat.
Dia dengan jujur menceritakan  rasa sayang yang dia simpan untuk Sadam.
Aku hanya bisa diam dan tersenyum mendengarnya. T tahu pasti hubunganku dengan Sadam, tapi dia masih bisa dengan sangat terbuka kepadaku.
Aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi saat itu.
Sebagai seorang wanita yang juga menyayangi Sadam aku sangat mengerti apa yang T rasakan. Waktu itu kubiarkan dia mencurahkan semua isi hatinya tentang Sadam. Tentang betapa dekat mereka berdua.
Jujur.. Saat itu aku merasa sakit dan bahagia dalam satu waktu yang sama. Sakit karna cemburu, dan bahagia karna kupikir jika suatu saat aku tak bisa lagi ada disisi Sadam, akan ada T yang membantunya untuk melupakanku.

Singkat cerita, kami bertiga hidup damai dalam situasi seperti ini. Sadam tentu saja menyadari perasaan T terhadapnya, tapi waktu itu dia selalu berusaha membuatku merasa bahwa hanya aku yang ada dihatinya.

"Sadam, aku tulus menyayangimu, tidak perduli betapa banyak orang yang menyayangimu, perasaanku tidak akan berubah. Tidak peduli kau juga sayang padaku atau tidak, aku akan tetap menyayangimu. Itulah sayangku"

"Jadi kau tidak perlu khawatir padaku. Aku baik-baik saja"

Sampai suatu saat,
Masalah kembali menerjang hubunganku dan Sadam, puluhan kali aku mencoba bertahan, tapi selalu saja usahaku dia hancurkan dengan sebuah kebohongan. Aku benci dibohongi.
Jika kau menyayangi T kenapa tidak kau katakan terus terang kepadaku?
Aku tidak akan marah.
J.U.J.U.R
Sesulit itukah?

Dan T,
bukankah kita sudah seperti saudara? Aku menganggapmu sebagai adikku. Adik yang sangat kusayangi. Begini caramu menyayangiku? Mengkhianati persaudaraan kita? aku harus bagaimana supaya kamu mengerti bahwa aku tidak akan membencimu jika saja kau jujur padaku?
T... Sadam..
Aku terluka.
Sakit.
Rasanya ada sebuah lubang dihatiku saat aku tahu kalian membohongiku.

7 September 2010 kita resmi Broke up.
Aku tidak menangis. Tidak sama sekali. Karna kupikir ini adalah yang terbaik.

Suatu malam,
seminggu setelah kita menjadi "teman" kau kembali datang membawa kejujuran yang selama ini kutuntut darimu.

"Aku sekarang berpacaran dengan T"

Bisa kah kau lihat hatiku saat itu? Bisa kau menepis air mata yang terus saja menghiasi pipiku?
aku tidak bisa lagi menahan semuanya. Kita mungkin saja cuma sebagai "teman" saat itu, tapi tahukah kau Sadam...
Kemarin,
seminggu yang lalu,
3 bulan yang lalu,
7 bulan yang lalu..
Perasaanku masih selalu sama dengan malam itu.
Terimakasih karna telah berani jujur padaku Sadam,
terimakasih karna kau masih menemaniku menangis malam itu.
Aku tahu, perasaan kita sama. TERLUKA.

Terluka karna tingkahmu yang selalu ingin membuatku bahagia, meskipun kebohongan yang menjadi alatmu.

Terimakasih.

Dan untukmu T,
Entah kenapa kau membenciku, aku tidak tahu apa salahku padamu. Cemburukah kau? Sakitkah kau saat tahu aku bersama kekasihmu malam itu? Lalu, bisakah kah kau berada di posisiku dik?
Tolong rasakan lelahku, rasakan sakitku, sebandingkah ?

Jangan diam. aku butuh jawabanmu dik.

Kini,
Sadam masih saja berkomunikasi denganku, menanyakan kabarku, dan bertanya apakah sudah ada yang menggantikan tempatnya dulu.

Tidak semudah yang kau lakukan Sadam. Tidak mudah menyembuhkan luka yang kau buat. Aku terlalu takut untuk kembali menemukan hati yang bisa aku singgahi.

Sadam, tolong sampaikan pada T,
aku masih menganggapnya adikku. Dia tetap disini. Dihatiku. sama sepertimu. Aku memaafkan kalian.
Sadam, tolong jaga hati T, jangan biarkan dia terjatuh karnamu. Dia adikku yang rapuh, tolong kuatkan dia.

Dan kau tidak usah khwatir padaku.
Aku baik-baik saja disini. Tananglah. ^_^

6 komentar:

{ alfone } at: 26 November 2010 pukul 20.19 mengatakan...

>.<

its so complicated

{ Ewi } at: 26 November 2010 pukul 20.23 mengatakan...

bersyukur, itu dah lewat ^_^

{ alfone } at: 26 November 2010 pukul 21.45 mengatakan...

alhamdulillah~ ^-^
gmn kisah selanjutnyaaa...

eng ing engg

{ SangMusafir } at: 27 November 2010 pukul 06.50 mengatakan...

aku kok dua hari ini selalu mendapat kisah2 broke up kayak gini ckckkc... :D

{ kiki kino } at: 27 November 2010 pukul 20.00 mengatakan...

wi mau tanya.. yang paling atas itu lirik lagu agnes ya??
apa judulnya?

{ Ewi } at: 29 November 2010 pukul 18.22 mengatakan...

@alfone: hoho,, iyakah??

@kiki kino: iyah,, judulnya salah jatuh cinta

Posting Komentar