Halaman

Semua Ini Tentang Ewi

Foto saya
Makassar, Makassar, Indonesia
Gadis dengan jilbab dikepalanya dan imajinasi tak terbatas di dalam pikirannya.

#2 silent please

15 Juni 2011
"Bagaimana rasanya kalau dunia tiba-tiba silent? 1 menit saja Tuhan.."
Itu salah satu status di akun twitter saya tadi (@EwiiWiie). Hari ini benar-benar mumet. Kekampus seperti ingin gila. Waktu tidak lagi berjalan, tapi sudah melesat bagai cahaya.
Tiba-tiba saja kami semua sudah ada diakhir, harus membenahi ini itu. Harus menyelesaikan ini itu. Tuntutan ujian yang tinggal eberapa menit lagi, laporan yang harus segera dikumpulkan. Argggghhh... GILA!
Entahlah, mungkin agak sedikit berlebihan. Kalau bisa meminta, bisa tolong mute-kan saja semua yang disini, Tuhan?
Kalau sudah semumet ini, saya cuma bisa mogok bicara.
Lebih senang diam dan memperhatikan mereka yang berlari. Ah, saya lelah.
Diam.
Saya butuh beberapa saat untuk diam. Tidak menghiraukan semua keributan disekitarku. berpura-pura tuli. Pura-pura buta. Hanya saya disini, no one else.
Saat menulis ini, saya masih berada di ruang kelas. Teman-teman yang lain entah berada dimana. Mereka sudah berhamburan keluar ruangan saat dosen menyatakan ujian hari ini di batalkan.
Oh, saya tidak sendiri rupanya, masih ada beberapa teman dibelakang saya yang entah sedang membicarakan apa. Tidak peduli.
Untuk diam, bukan hanya menutup mulut, tapi cobalah untuk membuka pikiran juga. Saat diam, kau akan seperti putus hubungan dengan orang-orang disekitar, tepatnya kau mengamati mereka yang tak mengamatimu. Dengan diam, kau akan jauh lebih banyak  berbincang dengan dirimu sendiri.
Sebenarnya, saya bukan orang yang gampang untuk diam. Butuh hal yang tidak biasa untuk menyuruhku diam. seperti hari ini, kepenatan yang amat mau tidak mau lansung menbuatku bungkam. Beberapa teman mungkin sempat kubuat kesal karna tidak menjawab apapun panggilan mereka. Bahkan tidak berbalik sedikitpun. Maaf. hari ini saya sedang leah, tidak sempat memperdulikan kalian.
Saat diam, artinya ada sesuatu yang tidak biasa dalam diriku. Saat diam, mungkin saya sedang sangat marah, amat penat, bahkan mungkin sedang sangat jengkel.
Hanya dengan diam saya bisa merasa agak tenang, sama seperti menulis. Bisa merefleksikan pikiran.
Saya diam. Cuma diam berbicara saja. Tidak diam menulis, tidak diam berpikir, tidak diam memperhatikan sekitar. Yang terjadi justru sebaliknya.
Saat diam, semuanya menjadi serba ekstra. Berpikir, memperhatikan, dan menulis.
Ahh...
Entah sampai kapan kediamanku hari ini berakhir. Pokoknya saya ingin diam saja. Biarkan mereka berceloteh dan saya yang memperhatikan.

2 komentar:

{ cara mengobati kelenjar tiroid } at: 27 Mei 2013 pukul 21.49 mengatakan...

kalo diam ya ga bicara

{ jus manggis murah } at: 27 Mei 2013 pukul 21.54 mengatakan...

terlalu kaya gitu ga baik lho mba

Posting Komentar